PUISIKU
ini adalah puisi pertama saya yang diterbitkan dalam sebuah media. puisi ini diterbitkan di majalah Dawa' FK unand tahun 2012 edisi Ayah.....
SIAPA DIRIKU ??
SIAPA DIRIKU ??
by : HG
Banyak orang mengenal diriku, tapi yang tahu diri ini
hanyalah aku dan Dia
Jangan pernah tertipu dengan diriku, aku bukanlah seperti
yang ada padaku dari luar, aku tidak sepenuhnya baik, dan akupun tidak pernah
berniat menjadi sesuatu yang jahat, hidup layaknya musim yang selalu berganti.
Aku bukanlah orang yang bias diprediksi, aku lebih berbahaya dari segala
bahaya. Tapi menurut sebagian orag aku adalah wajah kebaikan, jangan bebankan
kebaikan itu kepadaku.
Pernah sekali, aku merasa akulah yang paling munafik, dengan
segala keabu-abuan diriku
Pernah ketika waktu menafikanku, tak seorang pu tempat
berbicara, aku benar sendiri di gurun malam, aku mengendap di tempat gelap, aku
merasa ada sesuatu yang mendorngku, aku menangis dan aku sadar Dia masih
bersamaku,
Seiring waktu, diriku yang abu-abu kembali muncul.
Pernah skali ketika aku berada di bawah, aku hilang kendali,
aku benar dititik nadirku, aku kembali, kembali sendiri, aku kembali terjatuh,
tapi tanganNya menggenggamku, tak mebiarkan aku jatuh, dia berikan malaikat
terbaiknya padaku, aku kembali tahu Dia adalah sesuatu yang dekat
Tapi diriku yang abu-abu kembali muncul,
Pernah sekali ketika aku tak sanggup menahan beban,waktu
ketika aku harus menjadi orang yang paling tegar ketika semua sisiku menangis,
aku berusaha menarik air mataku, aku tak boleh menangis teriak diriku, aku
harus menjadi benteng bagi sisiku yang kucinta.
Aku beringsut ditengah sunyinya malam, sekali lagi Dia
ulurkan tanganNya padaku,
Berkali aku menggoda murkanya, dengan keabu-abuanku, Tapi
Dia selalu dekat,tak ada langkah bagiku menjauh, sekarang aku benar ingin
mengenal siapa aku, berusaha menghapus keabuanku, dengan begitu aku akn tahu
Dia, Dia yang menciptakanku, yang selalu ada disetiap tangisan malam sunyiku,
dengan segala keluh kesah, Dia yang telah mengirimkan malaikatnya mengitariku,
Sudah cukup malu diriku menggoda murkanya
Komentar
Posting Komentar