BELAJAR MANDIRI 3 : Nyeri ( part 1 mekanisme nyeri)

Hari ini, begitu banyak yang bisa diceritakan. hari ini begitu melegakan. walau ini mungkin hanya sebuah langkah kecil, tapi hari ini saya belajar untuk tidak kalah dengan ketakutan saya.

ok skip dulu sesi curhatnya, hari ini saya kembali  membuat resume belajar mandiri ( itung2 belajar sebelum koass). tema kali ini adalah tentang nyeri. nantinya akan beberapa  bagian , bagian yang pertama adalah tentang mekanisme nyeri..


NYERI

1.       Mekanisme Nyeri

Nyeri itu bersifat Psikologis artinya persepsi setiap orang terhadap orang berbeda-beda. Ada faktor lain yang dapat menyebabkan berbedanya ambang nyeri tiap orang. Nyeri dapat dirasakan dikarenakan terdapatnya reseptor nyeri yang merupakan ujung saraf bebas. Reseptor ini terdapat  di seluruh permukaan kulit, tentorium, peritoneum dan sendi. Reseptor ini bersifat non adaptif.

Ada  3 hal yang merangsang reseptor nyeri yaitu mekanis, suhu dan kimia. Contoh zat kimia perangsang nyeri  yaitu : prostaglandin, serotonin, , asetil kolin. Prostaglandin natinya akan meningkatkan sensitivitas ujung serabut saraf.

Proses iskemia juga dapat menyebabkan nyeri. Pada iskemia terjadi hambatan pada aliran darah ke jaringan. Hal ini akan menyebabkan penurunan oksigen di jaringan, sehingga terjadi metabolism anaerob. Metabolism anaerob akan menghasilkan asam  laktat, dan pelepasan bradikinin dan proteolitik. Zat-zat inilah natinya yang akan merangsang serabut nyeri.

Spasme otot menyebabka nyeri dikarenakan 3 hal
a.       Secara langsung merangsag reseptor yang bersifat mekanoseptif
b.      Melalui proses iskemia yang terjadi karena spasme otot
c.       Melalui peningkatan metabolism jaringan otot. Iskemia
Proses iskemia dan peningkatan metabolism otot merupakan penyebab ideal untuk pelepasan zat kimia pemicu nyeri.
2.       Jaras Nyeri
Ada 2 jaras nyeri yaitu :
·         Jaras tajam cepat à dihantarkan oleh serat α dan  d yang memilki sedikit myelin.  Memiliki sifat lokalisasi yang jelas dan tajam
·         Jaras nyeri lambat kronik à dihantarkan oleh serat  C yang tidak memiliki myelin.  Memiliki sifat lokalisasi kurang jelas dan kualitas seperti terbakar.
Saraf perifer terdapat 3 yaitu sensorik primer (aferen) serta motorik dan pasca ganglion yang merupakan saraf eferen.
3.       Proses Fisiologik nyeri.

a.       Transduksi   à merupakan suatu proses rangsangan yang menyebabkan depolarisasi reseptor  dan menstimulus nyeri. Mekanisme transduksi yang dengan pengaktifan reseptor oleh zat kimia yang dibebaskan oleh sel yang rusak /cedera ( ex: histamine, k, sitokin) serta zat hasil inflamasi seperti metabolit arakidonat dan prostaglandin. Selain itu nosiseptor juga mengeluarkan zat P yang berfungsi untuk vasodilatasi dan pembebasan bradikinin.

b.      Transmisi à merupakan proses penyaluran impuls
Jalur nyeri system saraf pusat. Jalur Ascenden


Awalnya impuls akan dihantarkan oleh serat C, α dan  d lalu di teruskan menuju corda spinalis. Disini kedua serat memisah . lalu nantinya impuls akan dilanjutkan ke cornu dorsal posterior yang terdapat di medulla spinalis. Disini tempat memproses impuls sensorik. Dari sini serat c akan menuju traktus paleospinotalamikus, lanjut ke formasio retikularis lalu berakhir nucleus para fasikuler di thalamus & nucleus infratalamina. Sedangkan serat α dan  d akan menuju traktus neospinotalamikus. Dari sini akan lanjut menuju nucleus posterolateral ventralis  yang berada di hipotalamus. Nanti akan dibawa ke area somato sensorik primer  di gyrus pasca sentralis .

Mekanisme gerbang Spinal …..

Setelah rangsangan nyeri  dihantarka ke kornu dorsalis, nantinya sebelum mencapai sel tramnsmisi, impuls nyeri ini akan mewati sebuah “gerbang” yang mana di gerbang ini terdapat sel berdiameter besar dan sel berdiameter kecil. Didalamnya terdapat substansi gelatinosa. Aktivitas serat di sel berdiameter besar cenderung menutup gerbang atau bersifat inhibitorik, sehingga nantinya akan menghambat transmisi nyeri.berbeda sebaliknya dengan sel berdiameter kecil bersifat eksitatorik.

Pemijatan pada bagian yang nyeri memakai mekaisme ini.  Yang mana rangsangan rabaan dan propioseptif dapat merangsang akativitas sel berdiameter besar sehingga akan menghambat transmisi nyeri

·         Daerah tertentu diotak dapat mempengaruhi persepsi nyeri seperti hipotalamus dan limbic yang  merupakan pusat emosional dan persepsi nyeri, dan korteks frontalis yang berperan sebagi interpreter dan respon rasional terhadap nyeri.
·         System saraf pusat memiliki bergam mekanisme  untuk memodulasi dan menekan rangsangan nosiseptif


Bersambung………….

Sumber :
Guyton,  Hall ,2010. Buku Ajar Fisiologi kedokteran . jakarta : EGC
Price,S.A,  Wilson,L.M, 2005. Patofisiologi : konsep Klinis proses-proses penyakit. Jakarta: EGC






Komentar

Postingan populer dari blog ini

PATOFISIOLOGI SINDROM METABOLIK

Clinical Science Session 1