REFLEKSI

Alhamdulillah, setelah vakum lebih kurang 3 bulan akhirnya saya kembali lagi menulis. jujur, banyak hal yang ingin saya tulis sekarang. setelah 4 bulan bergelut dengan skripsi dan dilanjutkan dengan KKN. Khususnya untuk sebulan ini, saya mendapatkan pelajaran yang berharga melalui kegiatan KKN. Saya ditempatkan di nagari silokek kabupaten Sijunjung bersama 34 orang kawan lainnya. Mungkin cerita tentang KKN ini akan saya tulis dalam satu tulisan khusus. Kali ini saya hanya ingin mempublish beberapa tugas KKN yang diberikan oleh DPL (Dosen Pembimbing Lapangan). Tugas ini diberikan sebelum KKN dilaksanakan. Sebenarnya ada dua tugas, yang pertama menulis refleksi diri dan yang kedua menulis penilaian terhadap teman.
Here We Go......

MY REFLECTION
Hadya Gorga
1010312020

Sebuah ungkapan yang terkenal mengatakan “kenalilah dirimu maka kau akan mengenal tuhanmu”. Mengenal diri sendiri merupakan hal tersulit yang pernah ada. Socrates pernah berkata gnothi seauton yang berarti kenalilah dirimu. Saking sulitnya untuk mengenal diri sendiri sehingga Socrates mengukir ungkapan tersebut di batu nisannya sebagai sebuah nasehat untuk anak cucunya kelak. Lantas pertanyaannya bagaimana cara mengenal diri tersebut. Apakah cukup dengan mengatakan semisal  “ ya, saya Hadya Gorga, 22 tahun sekolah di universitas andalas” , jawabannya tentu tidak, absolutely no. mengenal diri tersebut merupakan suatu proses yang panjang, melalui serangkaian pertanyaan atas pengalaman yang telah dilalui. Salah satu caranya adalah melalui refleksi diri.
Refleksi diri adalah sebuah proses melihat kembali pengalaman yang telah dijalani untuk dapat menarik lessons learned bagi diri sendiri dan dilanjutkan dengan penyusunan sebuah action plan untuk mengurangi kesenjangan (gap) yang masih ada antara harapan dan kenyataan. Ide yang kemudian muncul bahwa kita adalah cermin satu sama lain memiliki alasan yang kuat, tetapi apakah seseorang mau dan mampu melihat cerminan ini kemudian bereaksi untuk perbaikan refleksi di masa datang adalah tergantung dari kesadaran masing-masing. Terkadang refleksi yang muncul sangat jelas, replika yang tepat dari wajah kita, kata-kata atau perilaku yang kita.
Berdasarkan hal diatas saya mencoba untuk membuat refleksi diri saya sebagai bentuk proses saya mengenal diri saya lebih dalam, sehingga kedepannya saya menginginkan menjadi seseorang yang lebih baik, menjadi pribadi yang lebih matang memaknai hidup ini. Bukankah orang yang paling beruntung adalah orang yang hari sekarangnya lebih baik dari hari kemaren dan hari esoknya lebih baik dari hari sekarang.
Baiklah, sebelumnya saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Saya Hadya Gorga, saya dilahirkan dari keluarga sederhana, lebih tepatnya saya lahir dari keluarga guru. Orang tua saya guru, tante saya guru, kakek saya guru, kakek dan nenek buyut saya guru, kakak saya pun juga seorang dosen.  Sehingga untuk masalah yang berhubungan dengan pendidikan, orang tua saya terkadang sangat strict. Bahkan. Sampai-sampai saya lebih mudah minta uang untuk beli buku daripada beli baju haha. Hal ini sangat saya syukuri, saya telah dikenalkan dengan nuansa pendidikan oleh orangtua, yang membuat saya bisa melangkah sejauh ini. Tidak bisa dipungkiri juga saya dan kakak merupakan “ bahan percontohan” dipembicaraan keluarga besar kami, sebagai orang satu-satunya dan pertamakali didalam keluarga besar.
Selain lekat dengan dunia pendidikan, orang tua juga menanamkan nilai agama sejak kecil. Saya masih ingat ketika kecil, saya diwajibkan untuk shalat dan mengaji di mesjid. Jika tidak pergi saya akan dapat ceramah malam dari mama. walaupun  awalnya sangat terpaksa, tapi pada akhirnya ini menjadi sebuah kebiasaan. Di mesjidlah saya mengenal persahabatan, mendapat pelajaran moral, karakter  dan kehidupan.
Selepas dari SMP, saya mulai memasuki masa SMA. Disinilah terjadi perubahan besar-besaran dalam diri saya. Saya menjadi orang yang sangat pendiam, kurang percaya diri, minder. Seorang teman saya mengatakan saya adalah orang introvert yang pernah dikenalnya. Hal ini mungkin disebabkan perubahan yang tiba-tiba, yang awalnya saya hanya bergaul denga teman-teman dekat rumah yang social ekonominya kurang lebih sama,sekarang bertemu dengan orang-orang baru yang social ekonominya diatas saya semua. Hal ini membuat saya down hingga akhirnya tidak focus belajar, yang berujung saya dimasukan ke kelas IPS pada tahun 2 masa SMA , karena hampir semua nilai saya jatuh . Ini merupakan salah satu titik nadir kehidupan saya, Saya tidak mengatakan kelas IPS jelek, malahan kelas IPS di sekolah saya adalah salah satu yang terbaik di kota ini. Ini lebih  kepada minat saya. Saya tidak pernah bercita-cita dalam wilayah sosial, selama ini saya terus bercita-cita menjadi seorang arsitek, bahkan hingga saat ini.  
Alhamdulillah, melalui serangkaian perjuangan yang panjang, saya bisa pindah ke kelas IPA. Disnilah titik balik saya, saya telah berjanji untuk kembali focus belajar, mengumpulkan kepercayaan diri dan mulai membuka diri. Saya mulai mengikuti ekskul paskibra sekolah. Walau bisa dikatakan terlambat, disinilah saya belajar tentang kepercayaan diri, kedisiplinan dan penghargaan terhadap waktu. Pada masa ini jugalah saya mulai memiliki banyak teman, saya juga tidak ‘’minder’’ lagi. Saya belajar bersyukur atas apa yang saya miliki sekarang, walaupun masih belum 100%, tapi setidaknya saya mencoba menjadi lebih baik. If you never try then you will never know.
Setelah tamat SMA, sebenarnya saya ingin merantau ke bandung, tapi karna sesuatu hal Allah menggantinya dengan yang lebih baik. Saya lulus di Fakultas Kedokteran UNAND. Di sinilah saya belajar berorganisasi, saya mengikuti organisasi bidang jurnalistik, penelitian dan keagamaan serta  mengikuti beragam  kepanitiaan.   Melalui ini saya belajar berbagai watak manusia, belajar untuk berdapadtasi dengan berbagai karakter. Saya mulai benar-benar belajar bergaul dengan orang baru.
Melalui serangkaian pengalaman tadi saya banyak mendapat pelajaran berharga yang membentuk karakter saya sekarang. Salah satu diantaranya disiplin, saya adalah orang yang paling malas menunggu dan ditunggu. Setiap kuliah jam 7, saya selalu datang sebelum jam 7, walaupun rumah saya berjarak >10 km dari  kampus Jika memiliki janji semisal rapat atau pertemuan dengan teman, Saya selalu usahakan selalu tepat waktu walaupun hampir sebagian besar berujung dengan rasa kecewa dan kesal karna banyak yang datang terlambat tanpa konfirmasi.  Ada beberapa yang mengatakan saya sok idealis. Tapi komentar seperti itu nonsense bagi saya. Ini masalah mental, jika ingin bersaing dengan dunia, mental-mental karet ini harus mulai dihapuskan. Saya selalu ingat ucapan senior paskibra saya di waktu SMA. Beliau mengatakan jiwa seorang paskibra itu adalah disiplin. Dan membiasakan disiplin adalah hal yang harus. Ada ungkapan dari bahasa korea, kurang lebih berbunyi seperti ini salp-ui jil-eun dangsin-ui seubgwan-e uihae gyeoljeong doenda yang artinya Kebiasaan anda akan menentukan kualitas hidup anda.
Salah satu hal yang tidak saya sukai adalah pembicaraan “warung kopi”. Saya paling tidak suka acara “ngumpil-ngumpul” lalu berbicara tanpa arah sampai berjam-jam. Jika disuruh memilih saya lebih memilih berada di kamar untuk membaca apapun itu jenis bukunya. selain itu juga saya paling benci pekerjan yang tidak terencana. Bagi saya plan itu adalah kunci sebuah kegiatan. ketika kita ingin hasil yang bagus tanpa planning yang jelas maka itu hanya omong kosong. Dan saya tidak suka hal-hal seperti itu terjadi. Satu lagi saya juga tidak suka berdebat. Debat itu merupakan solusi yang kurang baik. Saya merasa debat itu hanya untuk menujukan kebodohan dan kedangkalan ilmu. Saya lebih senang diskusi yang jelas dan terarah. 
Ada banyak sekali kekurangan yang saya miliki. Seperti saya masih sangat sulit berbicara terlalu banyak dengan orang baru. Saya masih sedikit kaku dalam bergaul. Ada kalanya juga saya sering melontarkan kata-kata yang kurang tepat dan sedikit sarkas, sehingga sering membuat teman-teman saya tersinggung . Walaupun semua itu sudah mulai saya coba untuk di perbaiki tapi masih belum terlalu baik. Saya harap dengan KKN di silokek yang notabene tempat baru, teman-teman baru, saya bisa belajar bergaul degan lebih baik. Belajar memahami masyrakat dan lingkungan,menumbuhkan rasa simpati dan empati, yang mana ini nantinya juga dibutuhkan ketika saya sudah menjadi dokter kelak.
Hal lain yang saya lihat sebagai kelemahan saya adalah saya sangat berat untuk minta tolong dengan orang lain, .jika masih bisa saya lakukan sendiri sebisa mungkin saya lakukan sendiri. Saya merasa kurang bisa mempercayakan sesuatu kepada orang lain, saya takut sesuatu yang telah saya percayakan ke orang ternyata hasilnya buruk. Hal ini sering saya rasakan ketika masih dalam masa kuliah preklinik. Entahlah, apakah orang menilainya sebagai kekurangan atau kelebihan. Tapi saya lebih suka memandangnya sebagai kelemahan saya. Saya sadar sebagai calon tenaga medis, sangat dibutuhkan kerjasama tim untuk penatalaksanaan medik. Dalam sebuah tim itu harus ada rasa saling percaya, sehingga nantinya akan timbul alur kerja yang harmonis. Hal inilah yang saya rasa masih kurang jika saya berkerja dalam tim. Untuk itulah saya sangat antusias dengan KKN 2014, karna hampir sebagian besar kegiatannya merupakan hasil kerja tim, disnilah saya harap bisa belajar lebih percaya kepada teman-teman dan belajar melihat mereka dari berbagai perspektif.
Saya juga ingin mengendalikan emosi dalam menyikapi kejadian yang tak terkendali. Kadang saya memang sering marah. Ada kalanya saya merespon  kejadian yang membuat frustasi dengan emosi yang berlebihan dan intensif. Terkadang saya juga sering menyembunyikan dengan rapat siapa jati diri saya di situasi yang memojokkan. Semua sikap tersebut adalah diri saya sepenuhnya, ini juga merupakan salah satu yang ingin saya perbaiki. Hal yang yang paling penting adalah setiap orang berpengaruh dalam hidup saya. Menjadi guru kehidupan saya dan membuat saya menjadi seperti saya sekarang.
Terakhir, saya ingin katakan pada dasarnya manusia dilahirkan  sekaligus dengan 3 komponen kepribadian yaitu id, ego dan superego. Jadi, intinya semua manusia memiliki bakal calon sifat baik dan buruk tersebut didalam dirinya. Yang paling penting adalah menjaga semua komponen tersebut dalam kodisi seimbang. Saya harap melalui KKN 2014  ini saya bisa belajar lebih menyeimbangkan dan mengontrol id, ego dan superego saya. Saya ingin berubah menjadi orang yang lebih baik. Saya berharap bisa lebih mengenal siapa saya sehingga saya akan mengenal siapa tuhan saya, dan terakhir saya ingin katakan “inilah refleksi saya”.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PATOFISIOLOGI SINDROM METABOLIK

Clinical Science Session 1

BELAJAR MANDIRI 3 : Nyeri ( part 1 mekanisme nyeri)