Silokek Raja Rimba


………………………
Di manakah aku berada?
Di mana jiwa tak mengingat rumah
Di saat hidup terasa sempurna

Sungguh jelita permadani ini
Terbarkan pesona di atas cakrawala
Tak berujung di pandang lamanya
Serasa berulang di negri tak bertuan
(Puisi Dari Adrian H) 

Indonesia tak hentinya memberikan cerita alam yang menarik. Setiap jengkal alamnya adalah pesona yang wajib disyukuri. Seorang bijak pernah berkata “untuk mengenali tuhanmu, lihatlah tanda-tanda yang tersebar di penjuru Alam semesta”. Saya sependapat dengan hal ini.  Betapa setiap pesona  itu membuktikan kekuasaan tuhan yang maha tinggi.  Salah satu pesona itu saya temukan di kabupaten sjunjung. Jika anda ditanya tentang sumatera barat, mungkin yang terlintas dipikiran hanyalah seputaran jam gadang, pantai, bukitinggi, nasi kapau dan hal-hal lainnya yang telah lazim diketahui oleh masyarakat Indonesia umumnya tentang daerah ini. Tapi tahukah anda di salah satu sudut SUMBAR tedapat daerah yang keindahannya tidak kalah dari tempat wisata yang saya sebutkan diatas? Yap jawabannya adalah silokek.

Silokek, mungkin sebagian dari anda bertanya, dimanakah itu? Saya pun awalnya juga tidak mengetahui bahwa daerah ini ada dipeta Sumatera Barat. Silokek memang merupakan daerah yang mungkin kurang familiar di telinga kita. Saya yakin sebagian dari anda belum pernah mendengar nama ini. Jujur, saya baru tahu akan keberadaan daerah ini sekitar 3 bulan yang lalu berkat adanya kegiatan KKN. Meski kurang familiar bukan berarti ini adalah daerah yang kosong tanpa pesona apapun. Saya masih ingat pertama kali saya menginjakan kaki didaerah ini, yang pertama kali saya lakukan adalah ternganga, sungguh betapa indahnya lukisan alam yang ada di depan mata ini.  Perpaduan tebing yang menjulang tinggi laksana pembatas sungai batang kuantan yang mengalir dibawahnya. Belum lagi goa-nya yang menggoda untuk ditelusuri.

Secara administratif silokek merupakan sebuah nagari (setara kelurahan) yang berada dilingkup kecamatan sijunjung. Derah ini berjarak ±15 km dari ibukota Kabupaten sijunjung dan bisa ditempuh denga menggunakan sepeda motor atau mobil pribadi.  Keadaan jalanan menuju kesilokek cukup baik, apalagi setelah diadakannya tour de singkarak yang pada tahun ini memulai garis start dari sini (pasir putih).

Silokek memilki mars nagari tersendiri. Mars ini sering dinyanyikan oleh anak-anak silokek. judul tulisan (Silokek Raja Rimba) ini pun diambil dari bait lagu mars silokek.  Sekarang saya mengerti mengapa disebut raja rimba. Mungkin disebabkan oleh hampir sebagian wilayah silokek merupakan wilayah perbukitan. Alamnya masih hijau dan dipenuhi pohon-pohon tinnggi. Konon kabarnya disini juga pernah terlihat kemunculan harimau sumatera. But wait, jangan takut dulu, insyaAllah silokek merupakan daerah yang aman untuk berwisata.

Silokek menyimpan segudang keindahan alam yang mempesona. Bisa dikatakan silokek memiliki paket wisata alam yang komplit. Disini terdapat banyak  tebing yang menjulang tinggi yang dapat digunakan untuk kegiatan panjat tebing, sungai yang mengalir deras seakan menantang nyali yang melihatnya, gua/ ngalau dengan sejuta stalagmit dan stalagtit, selain itu juga terdapat beberapa air terjun bertingkat-tingkat nan eksotis. Jika anda ingin melihat batu-batuan yang ada di serial lascar pelangi, jangan jauh jauh, disini pun terdapat batuan- batuan sungai yang besar dengan berbagai macam bentuk tergelatak bertebaran di pasir pinggir sungai batang kuantan. Masih belum puas?  

Terdapat 4 buah ngalau atau gua di silokek yaitu : ngalau basurek yang terkenal dengan cerita mistisnya, ngalau talago yang menyimpan stalagtit yang indah, ngalau cigak dan ngalau saribu yang ada di salah satu tebing. Saya hanya pernah memasuki ngalau basurek. Ngalau ini ditemukan oleh tentara belanda yang berkunjung ke daerah ini sektar abad 18. Karena disini terdapat tulisan belanda yang terukir di dinding ngalau, makanya ngalau ini disebut dengan ngalau basurek. Ngalau ini sangat luas, didalamnya terdapat aliran sungai yang mengalir ke luar ngalau. Banyak cerita-cerita mistik yang mengiringi ngalau ini. Akan tetapi bukankah  Alam ini diciptakan dengan jutaan misteri yang tidak kita ketahui. Bukan misteri yang membuat kita takut, tapi misteri yang membuat kita bergairah untuk mengetahuinya.


Selain terdapat ngalau, disini juga terdapat air terjun bertingkat. Untuk menuju ke lokasi, diperlukan stamina yang ekstra karena kita harus menempuh perjalan yang cukup jauh, membelah pegunungan menyeberangi sungai. Namun keindahan air terjun ini akan menghapus semua kelelahan yang ada. Air yang mengalir dari air terjun inilah yang digunakan oleh masyarakat silokek untuk minum, mandi, dll.

Beberapa hal diatas hanya sebagian kecil dari keindahan alam silokek yang telah saya telusuri. Masih banyak pesona lainnya yang ada di daerah ini. Tapi sayangnya, seperti kebanyakan tempat-tempat wisata di Indonesia, semua potensi itu masih belum tergarap dengan baik. Sarana umum seperti toilet saja masih minim. Penerangan di tempat wisata juga belum tersedia. Akses jalan ke tempat wisata tertentu masih cukup sulit.

Namun dibalik kekurangan itu, masih ada angin segar dari pemerintah, seperti mulai diliriknya silokek untuk ikut kegiatan tour de singkarak. Ini jelas berdampak sangat baik bagi kegiatan parisiwisata. Saya juga pernah membaca penelitian kajian tentang pengembangan kawasan wisata MuSiDuGa (muaro, silokek, durian gadang). Selain itu peran serta pemerintahan nagari dan masyarakat silokek terhadap pariwisata sangat tinggi. Saya berharap semoga kedepannya silokek dapat menjadi tujuan wisata utama sumbar. Ini bukan hal yang tidak mungkin, potensinya sudah ada tinggal bagaimana elemen-elemen terkait untuk mengemas dan mempresentasikan ke dunia.

Terakhir , saya mengundang pembaca sekalian untuk datang kesini. Keramahan penduduknya, keindahan alamnya akan membuat kita mengerti dan merasakan hal yang sama ketika Adrian H memciptakan puisi yang saya kutip di bagian prolog tulisa ini. Semoga tulisan ini menambah wawasan tentang alam Indonesia kita, bahwa masih banyak pesona Indonesia lainnya yang perlu kita telusuri dan merupakan salah satu peran kita sebgai warga Indonesia untuk setidaknya mempromosikan ke dunia.

Bagi mereka yang merasa sempit, lihatlah luasnya semesta. Dan bagi orang-orang kecil, lihatlah besarnya alam semesta ini. Kemudian lihatlah sang perkasa yang telah menciptakannya..

                                           


Note: tulisan ini juga di publish di http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2014/07/31/silokek-raja-rimba-677333.html


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PATOFISIOLOGI SINDROM METABOLIK

Clinical Science Session 1

BELAJAR MANDIRI 3 : Nyeri ( part 1 mekanisme nyeri)