Roommates
saya mengetik tulisan ini dalam keadaan sedikit berair, ya tidak lama lagi program intership yang saya jalani akan slesai. dan setahun sudah saya tinggal bersama 3 orang teman serumah. saya serumah dengan tiga dokter lainnya, dr yuke atau saya pabggil bang ke, dr yudi atau saya biasa panggil bang yud, dan dr yosan yang merupakan teman saya sedari kuliah.
dr. Yuke |
dr. Yudi |
d. yosan |
mungkin sebelum saya melanajutkan saya ingin mengutip ungkapan puisis nicholas gordon
I sometimes think that I could be alone:
Really alone, with neither God nor friends.
The people near me then might well be stone:
Just faces on a frieze that never ends.
And I would travel in my mind towards death,
A world within a world sealed like a tomb.
My thoughts would be as silent as my breath,
And, like my breath, expire at my doom.
Such thoughts would make me shudder, were not you
A world where I may enter and find rest.
A rock gives way within, and I walk through
To be in laughing eyes a welcome guest.
Thank God I have you, friend, that I might stay
And be as I could be no other
inilah yang saya rasakan sekarang. segala puji bagi tuha yang telah mempertemukan saya dengan ketiga teman saya ini. banyak sekali cerita selama ini. kadang sikap saya yang benar benar uncontroled, moodian, dan pendiam. tapi mereka selalau datang menghibur saya.
hal yang paling saya ingat ketika yosan mengirim pesan singkat kepada saya untuk terus berdoa dan shalat malam. ketika itu saya sedang galau, bingung dan dalam keadaan benar seperti dititik nadir. saya hampis setiap 2 kali seminggu bolak balik padang lubuk basung. ketika saya membaca pesan ini, saya terdiam, dan pelan2 saya berair. saya tahu apa yang baru saja dia lalui, dan di saat itu dia masih memikirkan saya. saya tersentuh.
saya juga masih ingat saat bg yudi menanyakan keadaan saya ketika saya sedang sakit, dia memberikan saya obat. saya terharu dengan perhatiannya. selain itu ketika malam, saya biasanya belajar dan mengetik di laptop dan tertidur pulas dan lupa menutup pintu kamar. pelan saya dengar bang ke menutup pintu kamar saya karna takut saya terggit nyamuk haha. itu hal kecil namun sudah bisa membuat saya tersentuh.
banyak sekali memori yang kami ciptakan bersama. walaupun awlnya,, kami seakan tidak berkomunikasi yang baik namun pelan2 semua berubah, kami mulai terbuka satu sama lain. hingga akhirnya kami sering membuat video2 lucu nan aneh, ahhh saya ingin kembali ke waktu itu. kekonyolan kami bahakan menjadi hits di rumah sakit hehe.
candid ala ala |
saya dan bg ke dalam romansa hahaha |
bg ke, merupakan teman yang sangt baik, baik sekali bahkan ketika saya tinju saya pukul saya bentak dia tidak marah hahaa. pernah beberapa kali kami bertengkar hebat, dan saya tiba2 menjadi diam atau ketika babng ke pun diam, dan kami saling diam.. hahah. namun itu cuman beberapa hari. saya tidak sanggup marah lama2 melihatnya bg ke. dia sudah seperti abg saya sendiri, tempat saya sering bercerita, menangis, tertawa. saya seringkali mengganngunya dikamar dan berakhir dengan saya tidur dikamarnya sambil menceritakan masalah saya haha. dia pendengar yang baik. saya akan merindukan moment itu nantinya.
pohon pinus kami saya dan bang yudi |
bg yudi, awalnya saya mengira dia orang yang tertutup dan kurang bisa bergaul haha. namun setelah saya mengenalnya, bg yud orang yang ceria baik, dan bersuara merdu. dia seringkali bercerita kepada saya, dan saya dalam posisi pendengar. walaupun kebanyakan saya hanya diam hehe..
dan satu lagi, ketua kami yosantara. paling giat mencari uang, dan selalu menyemangati saya mengikuti hal hal baru untuk mencari uang haha. sering ngutang sih, tapi selalu dibayar. kocak banget ini anak lampung. ada saat dimana saya marah kepada yosan namun tetap tidak bertahan lama, dia membuat saya terus tertawa melihat tingkahnya.
no man left behind mode on.. |
pinky boys |
tigo tungku sajarangan ala ala |
kelelahan nunggu ibu2 milih motif seragam batik |
lagi akrab2nya hahah |
perjalanan membeli celana seragam |
anak gaul transmasrt |
Sekawan
by : HG
Ada 4 kawan, berkenalan dalam satu waktu.
Dengan awal saling memulai senyum kaku
dan Menyapa dibalik semburat kemalu-maluan.
Mereka mulai terbuka dan serinhg bercerita.
Perasaudaraaan mereka entah bisa disebut apa.
Namun ada bendungan dalam semua itu.
Waktu dua musim sudah akan berlalu.
Akan kah mereka bisa dipertemukan lagi.
Dan mengubah kata kawan menjadi sahabat kemudian saudara.
tak terasa hampir satu tahun kami tinggal bersama. saya pasti akan merindukan mereka, merindukan kami. semoga di kemudian nanti dalam kebershasilan kita akan berjumpa.
Komentar
Posting Komentar