My New Family Part 1



Tulisan ini saya buat tepat sehari sebelum KKN sekaligus tepat 6 jam sebelum saya sidang skripsi (ini poin pentingnya hahaha). ini merupakan tugas pra KKN kedua yang diberikan oleh DPL kami. di tulisan ini saya menceritakan tentang bagaimana pandangan saya terhadap beberapa orang kawan KKN yang baru saja saya kenal. ini murni pandangan pertama saya terhadap teman sebelum kegiatan KKN dilaksanakan. saya berharap dapat menemukan diri saya melalui pengamatan saya terhadap orang lain. Nantinya aka nada tulisan sambungan dari tulisan ini yang akan menceritakan tentang kawan2 saya ini setelah kami melalui 30 hari yang “berkesan” bersama-sama, so be patient ya kawaaannn. hahaha

saya teringat dengan kata seorang teman saya yang ia kutip dari seseorang, It’s not our job to play judge and jury, to determine who is worthy of our kindness and who is not. We just need to be kind, unconditionally and without ulterior motive, even –or rather, especially, when we’d prefer not to be

lets check it out.....



My First Impression

Saya masih teringat ketika pengumuman penempatan KKN sudah di publish di web KKN UNAND, ketika itu saya sama sekali tidak terlalu antusias, yahh ini mungkin karena saya memang lagi sibuk menyelesaikan skripsi sehingga tidak terlalu memikirkan KKN. Teman saya dengan antusias memberitahukan bahwa saya di tempatkan di Silokek.  Walau nama daerahnya bisa dikatakan kurang familiar, hal itu masih belum memicu rasa ingin tahu saya lebih dalam tentang daerah KKN ini, tentang siapa saja kelompok saya nantinya, tentang apa yang akan saya lakukan. Itu semua sama sekali tidak terpikirkan sampai dengan pertemuan pertama dengan anggota KKN. Pada hari itu tidak banyak nama yang bisa saya ingat kecuali ketua nagari. Setelah pertemuan pembekalan itulah saya mulai tertarik mencari lebih jauh tentang anggota kelompok saya, daerah KKN dan seluk beluk permasalahannya.
Hal pertama yang saya lalukan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang anggota KKN ini adalah melalui jejaring social, salah satunya adalah melaui akun facebook. Semua saya cari, mulai dari tanggal lahirnya, kesukaannya, klub bolanya apa, sampai- sampai siapa pacarnya juga saya lihat. Hal seperti ini selalu saya lakukan ketika bertemu dengan orang yang baru dikenal. Ini penting bagi saya, terutama untuk bisa mencari topic pembicaraan dengan teman-teman baru ini.
Setelah puas menstalking Facebook anggota KKN, akhirnya saya masuk ke dalam grup WA KKN silokek. Melalui grup WA ini kami berkomunikasi. Saya masih ingat, suatu kali vino memposting di grup WA, siapa yang mau ikut survey awal ke daerah silokek. Setelah membaca postingan tersebut, saya berfikir, mungkin kalau saya ikut, saya dapat mengenal lebih jauh daerah dan kawan-kawan KKN saya ini. Akhirnya, walaupun keluar dari zona nyaman saya, saya putuskan menghubungi vino dan menyatakan saya bersedia ikut survey awal kalau memang masih kekurangan orang.   
Pagi itu, kami pun pergi ke silokek. Ada sekitar 7 orang kawan-kawan KKN yang ikut, termasuk saya. Mereka adalah, Sasni, echa, zana, dayat, vino dan padli. 3 diantara mereka inilah yang akan saya ceritakan dalam tulisan saya ini.
1.      Dayat
Saya baru tahu nama lengkapnya adalah Rahmat Tony Hidayat setelah memata-matai fb dayat ini Hahaha. Pertama saya melihat dayat ini saya berkata dalam hati, “ ni orang gede banget pasti sangar” dan ternyata saya salah besar, bahkan saya hampir tidak percaya dengan apa yang saya lihat, ini semua bertolak belakang dari apa yang saya pikirkan sebelumnya. Ternyata benar kata pepatah don’t judge the book from its cover. Kalau dalam bahasa psikologi mungkin karakter dayat ini bisa disebut sanguinis. Karakter yang bisa memimpin. Saya lihat dayat itu bisa menyelesaikan masalah dengan tenang, orangnya pun juga easy going. Saya adalah karakter yang agak sedikit tertutup, tapi bersama dayat saya merasa nyaman dan nyambung untuk ngobrol, walau saya tahu kesukaan kami sangat bertolak belakang.
Ada satu kejadian yang membuat saya salut dengan dayat. Ketika kami masih di silokek untuk survey awal, waktu shalat asar pun telah masuk, lalu saya mulai shalat di sebuah mesjid, setelah salam saya lihat dayat juga shalat dibelakang saya. Ini hal yang membuat saya salut, ketika masih banyak anak muda yang melupakan shalat dayat masih konsisten menjaganya. Hal lain yang saya suka dari dayat adalah dia orangnya terus terang, apa adanya, gak neko-neko kalau orang bilang. Dia selalu senyum, saya tahu dia tipe orang yang membuat orang lain nyaman di sampingya.
Mungkin karena belum terlalu sering bertemu, jadi saya belum melihat hal yang kurang saya suka dari dayat, hanya saja dayat jarang bahkan tidak pernah ikut rapat KKN. Ini mungkin dayat ada kendala atau kegiatan lain. Tapi hal seperti ini kurang saya suka. Banyak hal yang bisa saya pelajari dari dayat ini. Tentu saja hal baiknya akan saya jadikan ibroh, dan pembelajaran bagi diri saya sendiri.

2.      Padli
Padli atau lebih akrab dipanggil dengan cipaik. Cipaik ini termasuk orang yang mudah diajak bicara. Kadang saya juga terkesan ketika kami berbicara, ada saja ide kreatif yang muncul dari cipaik ini. Saya masih ingat ketika survey awal KKN di silokek, kami pernah berdiskusi tentang renja apa yang akan kami angkatkan, lalu cipaik mulai mengeluarkan ide-ide kreatifnya yang membuat saya terkagum-kagum. Dibandingkan dayat saya lebih sering berinteraksi dengan cipaik, ini dikarenakan saya hampir selalu bertemu dengannya saat rapat KKN. Poin positif lain yang saya temukan dalam diri cipaik ini adalah di bukan orang yang ikut-ikutan orang lain. Dia selalu mempunyai pandangan sendiri dan bersikap kritis. 
Saya masih ingat, ketika kami pergi ke silokek, cipaiklah orang pertama yang membuat saya tertawa, dia memang termasuk tipe orang yang bisa membuat orang tertawa. Bisa dibilang sebelas dua belas denga dayat. Dia juga orang yang sering mengajak saya ngobrol. Dia benar-benar orang yang friendly dan terbuka. Cipaik juga termasuk orang yang sederhana dan tidak berlebihan.
Tidak banyak masyarakat terutama kaum muda yang tertarik untuk mempelajari budaya minang, saya sendiri kagum dengan pengetahuan dan kecintaannya cipaik tentang budaya minang. Satu hal yang jarang saya temui ketika di kampus jati.

3.      Zana
Satu lagi kawan yang ingin saya ceritakan adalah zana. Awalnya saya tidak begitu memperhatikan teman-teman kkn yang cewek. Tapi setelah survey pertama saya mulai mencari info tentang teman-teman ini. Zana atau ishtik zana, ya dia orang yang sangat pendiam. Bahkan saya tidak ingat kapan zana pernah berbicara ketika masih survey awal KKN di silokek. Bisa dikatakan zana ini tipe orang yang ada tapi tidak terasa. Itulah hal pertama yang saya pikirkan ketika bertemu dengan zana pertama kalinya.
Zana, selain pendiam juga termasuk orang yang suka membaca buku. Ketika survey ke silokek, hampir di sepanjang perjalanan saya perhatikan zana selalu membaca buku. Ini merupakan hal yang baik, tapi yang saya khawatirkan zana hanya mengalihkan kesendirian ke buku ketika tidak ada orang yang benar-benar dikenalnya. Hal ini membuat saya semakin penasaran dengan zana ini. Saya pun mulai melakukan PDKT, mulai mengajak ngobrol. Ternyata zana juga merupakan orang yang menyenangkan, walau masih terlihat agak sedikit kaku. Hal yang biasa memang ketika kita bertemu dengan orang yang belum terlalu dikenal. dia juga bisa tersenyum, sesuatu yang jarang saya lihat selama perjalanan ke silokek.  

            Selain 3 orang diatas saya juga ingin menceritakan tentang satu lagi kawan baru saya, yap dia adalah Diva Septian Jones . Memang sih diva atau biasa saya panggil kudip ini tidak ikut dalam survey awal. Tetapi sepanjang pengamatan saya, dia adalah orang yang paling berkontribusi dalam kelompok KKN ini. Dia merupakan tipe orang yang bertanggung jawab, selalu memikirkan teman dan kelompok serta merupakan orang yang cukup disiplin. Ini yang saya suka dari dipa. Saya rasa mungkin kalau tidak ada dipa, kelompok KKN ini akan kurang terorganisir. Dipa lah orang yang paling aktif mengajak kumpul-kumpul untuk membahas KKN, bagaimana kelengkapannya, teknisnya, bajunya dll. Saya salut dengan dipa ini.
Selain bertanggung jawab, dia juga orang yang humoris. Awalnya saya berfikir dipa ini adalah cewek hahaha (sori kudip). Selain itu saya juga beranggapan dia adalah orang yang pendiam, agak sedikit sombong. Semua penilaian saya diawal itu buyar ketika sudah mulai berinteraksi dan mengenalnya. Dipa jugalah salah satu orang yang terus menjaga kekompakan kelompok ketika ada konflik-konflik.
           Mungkin hanya 4 orang ini yang bisa saya ceritakan. Banyak pelajaran berharga yang saya dapatkan. Saya percaya semua orang memiliki pengaruh terhadap diri saya. Saya harap saya lebih mengenal mereka selama KKN ini, dan dapat memetik pelajaran berharga. Sekarang saya ingin mengatakan saya memiliki keluarga baru, dunsanak baru, yaitu rekan-rekan KKN UNAND silokek 2014 ,,,,,,,,,,,,,

            

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PATOFISIOLOGI SINDROM METABOLIK

Clinical Science Session 1

BELAJAR MANDIRI 3 : Nyeri ( part 1 mekanisme nyeri)