Test IQ pada Anak Retardasi Mental
Retardasi mental merupakan kelainan yang ditandai keterbatasan kemampuan akibat gangguan bermakna dalam intelegensi terukur dan perilaku penyesuaian diri.1,2 Anak dengan retardasi mental akan mengalami penurunan kemampuan adaptasi yang terjadi pada masa perkembangannya yang akan berakibat kepada gambaran edukasi anak.3
Retardasi mental paling sering ditemui pada negara maju dan negara berkembang, di perkirakan lebih dari 120 juta orang diseluruh dunia mengalami retardasi mental.4 Angka kejadian retardasi mental berkisar 19 kasus per 1000 kelahiran hidup di dunia. Insidennya sulit diketahui karena retardasi mental kadang-kadang tidak dikenali sampai anak-anak usia pertengahan karena masih dalam taraf ringan. Retardasi mental 1,5 kali lebih banyak ditemukan pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Insiden tertinggi retardasi mental didiagnosis pada masa anak sekolah dengan puncak umur 6 sampai 17 tahun.4
Penyebab retardasi mental merupakan multi faktorial, beberapa faktor yang bisa menyebabkan timbulnya retardasi mental adalah malnutrisi selama kehamilan, zat/obat neurotoksik, kelahiran prematur, iskemia otak, infeksi pre- atau post-natal, kelainan kromosomal (aneuploidi, sindroma mikrodelesi), atau penyebab gen tunggal.2
Identifikasi anak dengan retardasi mental terutama saat awal usia sekolah sangat diperlukan untuk mendukung edukasi dan penatalaksanaan terbaik pada anak retardasi mental.5 Salah satu cara mengidentifikasi anak retardasi mental adalah melalui test Intelligence Quotient (IQ). Berdasarkan The American Association on Mental Retardadtion (AAMR), selain kemampuan adaptasi seorang anak, test IQ juga merupakan suatu kriteria dalam menegakkan diagnosis retardasi mental pada anak.6
Metode yang digunakan dalam melakukan test IQ pada anak retardasi mental berbeda dengan anak normal, pada anak normal digunakan metode Wechsler Intelligence Scale for Children-III(WISC-III), sedangkan pada anak dengan retardasi mental digunakan metode Stanford-Binet Intelligence Scale (SB) serta dikombinasikan dengan penilaian terhadap kemampuan adaptasi.71. 1.2 Batasan Masalah
Batasan penulisan referat ini membahas epidemiologi, etiologi, klassifikasi, patogenesis, diagnosis, dan tatalaksana retardasi mental serta test IQ yang digunakan pada anak dengan retardasi mental.
1. 3 Tujuan Penulisan
Penulisan referat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang epidemiologi, etiologi, klassifikasi, patogenesis, diagnosis, dan tatalaksana retardasi mental serta test IQ yang digunakan pada anak dengan retardasi mental.
1.4 Metode Penulisan
Penulisan referat ini menggunakan tinjauan kepustakaan yang merujuk pada berbagai sumber literatur.
Komentar
Posting Komentar