Postingan

Seperti Tirani Bulan Pada Ibu Bumi

oleh : HG Kematian ada dalam segalanya Terpental hingga ke langit biru cerah Tiap helai rumput Denyut lembut bayi Cahaya dalam mata pencinta Kebituhan sudah terpuaskan  bahkan sebelum mereka merasakannya Itu surga Angin Langit Awan Kentara dalam dimensi hari ini Dalam purna warna Mengantar kesejahteraan Ini hati berbinar Hati yang telah lara Ingin menanti Ketika Cahayanya menyentuh ibu bumi Dan menancap telapak kaki Sejauh pasang laut yang naik Sekuat maget bulan menyihir Dari bagian hati yang mebara Sampai di suatu ketika Lubuk Basung 18 Agustus 2017

Dari Sudut Kamar

by : HG Ini terakhir kali Tidak akan ada lagi air mata Saya tidak tahu akaan seperti apajah saya nantinya. Saya tidak pernah tahu Sekarang akan saya lepaskan perasaan itu Biarlah ia kembali ke penciptanya Luka ini akan ada Bekas nya akan menetap Tapi setidaknya luka ini akan pernah sembuh nantinya Saya biarkan waktu yang menjahit luka itu Dan air mata untuk membersihkannya Sekali ni saja Malam ini adalah penerimaan Fakta dia mencintai yang lain Dan fakta saya memiliki hati untuk merasa Ini hati akan belajar, belajar untuk melepas rasa Satu dua helaan nafas Coba mata untuk membuka Melihat kemungkinan kemungkian yang tertinggal Tiga empat helaan nafas Rasa ini masih tetap terpahat Mungkin butuh ribuan helaan nafas untuk dapat melepaskan Sampai pahatan itu hilang tertiup dan membekas Lubuk Basung 22 September 2017

Lepaslah

By : Hg Menggigil jua ruangku ini tak sempat ia berpendar terputar arah Ia singgah diruang ku sebentar dan meninggalkan segurat senyum misterius Setelah amplitudo getar itu habis Tinggal ingatan abu abu Yang berayun antara bahagia dan sedih Pergilah Pergilah Dan pergilah Lepaslah Lepaslah Dan lepaslah Hingga ruang ini lupa mengingat getarnya

PUISI HARI INI

, by hage Mengingat ini, dan semua itu menyedihkan kawan Ketika kita semua bisa tertawa Dan bahagia melupakan hidup sejenak Namun kini kita berproses Proses antara bahagia dan sedih Kawan, dalam suratku Adakah kau bisa melihatnya kawan? Ayunan kehidupan dalam cinta dan luka datang dan pergi bergantian Inilah sembilu itu kawan

PUISI HARI INI

Bagaimana Seandainya By : hage Berapa ramdhan lagi yang akan kita lalui bersama Bagaiman seandainya ini ramadhan terakhir kita Dalam doa senja ini Puluhan kenagan ramdhan terlintas Bagaimana seandainya dan seandainya Ketika kau kembali berkunjung Aku tak lagi ada Irama jangkrik semakin menyayat Meninggalkan mata dalam genangannya Doa pun habis dalam beberapa bait panjang Bait kerinduan, nestapa, dan permohonan Bagaimana seandainya dan seandainya Kita memang tak berjumpa lagi Padang, 26 Juni 2017 Home, 18.29 WIB

Roommates

Gambar
saya mengetik tulisan ini dalam keadaan sedikit berair, ya tidak lama lagi program intership yang saya jalani akan slesai. dan setahun sudah saya tinggal bersama 3 orang teman serumah. saya serumah dengan tiga dokter lainnya, dr yuke atau saya pabggil bang ke, dr yudi atau saya biasa panggil bang yud, dan dr yosan yang merupakan teman saya sedari kuliah. dr. Yuke dr. Yudi d. yosan mungkin sebelum saya melanajutkan saya ingin mengutip ungkapan puisis nicholas gordon  I sometimes think that I could be alone: Really alone, with neither God nor friends. The people near me then might well be stone: Just faces on a frieze that never ends. And I would travel in my mind towards death, A world within a world sealed like a tomb. My thoughts would be as silent as my breath, And, like my breath, expire at my doom. Such thoughts would make me shudder, were not you A world where I may enter and find rest. A rock gives way within, and I walk through To be in laughi

Perjalanan Pagi

By : Hage Dengan pagi yang dinginnya menusuk Dan angin yng menghantum lembut Kulihat keatas, Sembari berbicara pada Tuhan  yang maha membolak balikkan hati manusia Apa yang kutinggal Apayang kurasa Semua yang ku doakan Dan segala yang kutitip Menumpuk dan bermuara Menjadi sungai dalam wajah penuh hampa dan pengharapan pada keberkahan dan limpahan kasihmu Padang, LBE  6 Juli 2017, 05.10 WIB